BLITAR, beritanewsnasional.com Tim dosen Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Surabaya menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).
Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk memberikan pemahaman, edukasi, pelatihan serta pendampingan kepada masyarakat pemberdayaan UMKM di Kabupaten Blitar dalam mengembangkan produk-produk tas talikur terkait manajemen bisnis global.
Baca Juga: Gubernur Khofifah, Rekomendasi DPRD Jatim Jadi Referensi Utama Perbaikan Pembangunan
Kegiatan tersebut merupakan sebuah program pengabdian kepada masyarakat yang memang menjadi bagian dari dukungan pelaku UMKM Tas Talikur bergerak bidang kerajinan kreasi tas talikur di Kabupaten Blitar.
Adapun materi pelatihan mencakup, meningkatkan penggunaan produk UMKM ini, mengapa harus menggunakan produk pelaku UMKM hingga mengupas potensi produk-produk UMKM. Kegiatan tersebut dilaksanakan mulai pada minggu kedua bulan agustus 2023 secara luring di Blitar.
Tim PKM Dosen Unesa yang diketuai oleh Prof. Hariyati, dan beranggotakan Dian Anita Niswantara dan Lintang Venusita. Kegiatan ini bertajuk Manajemen Bisnis Global yang Berkelanjutan dalam Upaya menuju Green Economy dihadiri secara luring oleh para pelaku UMKM Tas Talikur di Desa Kandangan RT 02 RW 02, Kec. Srengat, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Anggota Tim PKM Unesa, Lintang Venusita mengemukakan, pandemi covid-19 beberapa waktu yang lalu membuat para pelaku UMKM ini terpuruk dari segala aspek, terutama yang terkait dengan manajemen bisnisnya.
Baca Juga: Grebek Pasar Bank Syariah Annisa Mukti Sosialisasi Produk Unggulan
Dampak perekonomian ini tidak hanya di rasakan secara global. Hal ini tentunya juga memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap pariwisata, sektor perdagangan, industry termasuk pelaku UMKM. UMKM harus lebih mengembangkan inovasi supaya bisa bertahan dan bersaing dengan kompetitor yang menghasilkan produk sejenis, kata Lintang.
Menurut Lintang, adanya pemahaman tentang manajemen bisnis global dan green economy maka bisnis kerajinan tas talikur menjadi yang berkonsep pembangunan yang berkelanjutan. Lintang menyebut, UMKM ini tidak hanya berfokus pada keberlanjutan usaha namun juga memperhatikan 3P yaitu people (sosial), profit (ekonomi), dan planet (lingkungan).
Perajin tas tali kur di Blitar, perajin tas ini berpotensi berkembangan pesat karena permintaan dari LN semakin banyak dan sudah seharusnya mulai memperhatikan keseimbangan 3P dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi, tutur Lintang dalam keterangan resmi, Rabu (23/8/2023).
Baca Juga: PKK RW 03 Tambak Wedi Baru Maknai Bulan Ramadhan dengan Bagikan 1000 Takjil, Warga Sambut Antusias
Lebih lanjut, kata Lintang, Kegiatan PKM ini berjalan lancar dimana para peserta yaitu para perajin tas tali kur mendapatkan pelatihan membuat perencanaan usaha, penyusunan laporan keuangan sederhana dan penyusunan studi kelayakan bisnis.
kami berharap para pelaku UMKM dapat dikelola lebih professional mengingat produk tas ini sudah mulai memasuki pasar internasional (export), pungkas Lintang. (red)
Editor : Redaksi