Sidoarjo l bnewsnasional.org - Komitmen dalam memerangi penyalahgunaan narkotika tak cukup hanya dalam kata-kata. Menyadari pentingnya aksi nyata, para finalis Duta Anti Narkoba Sidoarjo 2025 melakukan kunjungan edukatif ke Yayasan Pondok Pesantren (PP) Al Kholiqi Rehabilitasi Pecandu Narkoba cabang desa kajeksan kecamatan tulangan kabupaten Sidoarjo, Minggu (08/06/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian pembekalan sekaligus kampanye sosial yang menyasar kesadaran generasi muda terhadap bahaya narkoba.
Baca Juga: 19 PKL di Sidoarjo Kena Denda Sidang Tipiring, Nekat Jualan di Trotoar
Para finalis mengikuti sesi penyuluhan interaktif bersama Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sidoarjo, tim medis, serta pengurus pesantren.
Yusuf Rizal, Penyuluh Adiksi BNNK Sidoarjo, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif tersebut. Menurutnya, kolaborasi antara institusi negara dan lembaga keagamaan seperti Yayasan Pondok Pesantren (YPP) Al Kholiqi menjadi langkah strategis dalam mencegah penyalahgunaan narkoba.
“Saya ucapkan terima kasih kepada panitia, dan khususnya kepada Gus Kholiq. Beliau sudah sejak 2012 menjadi pionir dalam rehabilitasi berbasis pesantren,” ujar Yusuf.
Ia juga mendorong para finalis agar mampu menyampaikan pesan anti narkoba secara kontekstual dan menyentuh hati masyarakat.
Baca Juga: Gerebek Bilik Narkoba di Area Makam, Polres Pamekasan Tangkap Empat Pelaku Pesta Sabu
Ditempat yang sama, dr. Eriecko, bidang adiksi dari BNNK Sidoarjo, menjelaskan pentingnya pendekatan rehabilitasi terpadu yang mencakup aspek medis dan sosial.
“Rehabilitasi harus berjalan seimbang. Selain obat, pasien juga butuh pendampingan sosial agar tak kembali ke lingkaran lama,” jelasnya.
Pendiri YPP Al Kholiqi, H. Abdul Kholiq atau yang akrab disapa Gus Kholiq, memperkenalkan metode rehabilitasi yang diterapkan di pondoknya, yakni pendekatan spiritual dan tradisional.
Baca Juga: Tiga Pekan Polres Jember Berhasil Ungkap Narkoba 27 Tersangka Diamankan
“Kami gunakan metode gurah, hipnoterapi, dan terapi rendam malam yang dikombinasikan dengan sholawat dan pembinaan rohani. Ini bukan hanya penyembuhan fisik, tapi juga batin,” tuturnya.
Ia berharap kunjungan para finalis ini dapat menyuarakan bahwa rehabilitasi bukan hanya tugas lembaga, tapi menjadi tanggung jawab moral seluruh lapisan masyarakat.(Red)
Editor : Redaksi