Pasuruan | bnewsnasional.org - Seorang pria berinisial A (30), warga Pasuruan, yang dikenal sebagai residivis spesialis pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dan kendaraan roda empat (pikap), tewas ditembak oleh Tim Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jawa Timur. Pelaku dilumpuhkan saat berusaha kabur dan melempar bom ikan (bondet) ke arah petugas dalam operasi penggerebekan di wilayah Purwosari, Pasuruan, Senin (5/5/2025) pagi.
Kasubdit Jatanras Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur, menjelaskan bahwa penangkapan tersebut bermula dari laporan masyarakat yang mencurigai gerak-gerik sekelompok pelaku curanmor yang berencana mencuri mobil pikap di sebuah rumah di kawasan Purwosari. Menindaklanjuti laporan tersebut, tim Jatanras segera melakukan penyelidikan dan menuju ke lokasi kejadian pada dini hari.
Baca Juga: Tim Unit I Jatanras Polres Pelabuhan Tanjung Perak Berhasil Tangkap Resedivis Curanmor
"Tadi malam kami mendapat informasi dari masyarakat terkait adanya pelaku curanmor di sekitar TKP. Tim segera melakukan penyelidikan dan mendapati para pelaku telah masuk ke dalam rumah target dan hendak membawa kabur dua unit mobil pikap," ungkap Jumhur kepada wartawan.
Dalam proses penggerebekan, polisi berhasil menangkap satu orang pelaku. Namun pelaku A berusaha melarikan diri dan menyerang petugas menggunakan bondet. Karena situasi mengancam nyawa, petugas akhirnya mengambil tindakan tegas dan terukur dengan menembak pelaku hingga tewas di tempat.
“Dalam aksi itu satu pelaku tertangkap, dan satu pelaku lainnya yaitu A melemparkan bondet ke arah petugas sehingga kami terpaksa mengambil tindakan tegas,” lanjut Jumhur.
Dari hasil penggeledahan, polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa bondet, senjata tajam, tas, helm, dan sepeda motor. Pelaku A diketahui merupakan residivis yang telah beberapa kali keluar-masuk penjara dengan kasus serupa di wilayah Mojokerto, Sidoarjo, Probolinggo, dan Pasuruan.
“Pelaku ini spesialis curanmor roda dua dan roda empat. Sudah beraksi di beberapa kota. Tadi malam kami juga mengamankan total 5 unit motor dan 2 unit mobil pikap dari operasi ini,” jelas Jumhur.
Polda Jawa Timur akan menggelar konferensi pers terkait pengungkapan kasus ini secara lengkap pada Selasa (6/5/2025). Polisi terus mengembangkan kasus ini untuk mengejar anggota komplotan lainnya yang diduga masih berada di sekitar wilayah Jawa Timur. (Red)
Editor : Redaksi