Surabaya l bnewsnasional.org - Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) merilis hasil Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) II Semeru 2025 dalam konferensi pers yang digelar di Gedung Mahameru Mapolda Jatim, Jumat siang, 16 Mei 2025. Dihadiri oleh Kombes Pol Jules Abraham Abast sebagai Kabid Humas Polda Jatim yang baru, didampingi oleh Kombes Pol Farman selaku Dirreskrimum dan AKBP Arbaridi Jumhur, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim.
Kabidhumas Polda Jatim menjelaskan bahwa Operasi Pekat II Semeru 2025 berlangsung sejak tanggal 1 hingga 14 Mei 2025, melibatkan 275 personel Polda Jatim dan didukung oleh 2.566 personel dari jajaran Polres se-Jawa Timur. Operasi ini bertujuan untuk menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif serta mendukung iklim investasi yang aman di wilayah Jawa Timur.
Baca juga: Dirreskrimsus Polda Jatim Pimpin Apel Jam Pimpinan, Tekankan Disiplin dan Solidaritas Internal
“Hasil dari pelaksanaan operasi ini, total 1.863 kasus berhasil diungkap dengan jumlah tersangka mencapai 2.336 orang. Dari jumlah tersebut, 259 kasus merupakan hasil operasi langsung, dengan 342 tersangka yang berhasil diamankan. Sementara itu, 1.444 kasus lainnya ditangani melalui pendekatan pembinaan terhadap 1.036 individu, termasuk para pelanggar ringan,” terang Kabidhumas.
Jenis kejahatan yang paling banyak diungkap dalam operasi ini adalah penganiayaan, pemerasan, dan tindak kekerasan antar kelompok, termasuk yang melibatkan organisasi pencak silat maupun kelompok penagih utang (debt collector).
Beberapa pasal yang digunakan dalam penanganan kasus-kasus tersebut antara lain Pasal 368 KUHP tentang Pemerasan, Pasal 335 tentang Perbuatan Tidak Menyenangkan, Pasal 170 tentang Kekerasan Bersama, serta Pasal 351 tentang Penganiayaan.
Baca juga: Dukung Industri Pariwisata Polda Jatim Jadi Start Event Sepeda Bromo KOM 2025
Sementara Kombes Farman menambahkan bahwa capaian dalam operasi tahun ini menunjukkan prestasi signifikan dengan over achievement mencapai 420ri target awal.
Kombes Pol Jules Abast dalam sambutannya menyatakan bahwa keberhasilan operasi ini adalah hasil kerja sama seluruh jajaran dan dukungan dari masyarakat serta media. Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara langkah preventif, preemtif, dan represif dalam menekan angka kriminalitas yang meresahkan.
“Operasi ini bukan hanya menindak pelaku kejahatan, tetapi juga menjadi bagian dari upaya penanggulangan jangka panjang dengan mendorong kesadaran hukum di tengah masyarakat,” ujarnya.
Baca juga: Kembali Raih Prestasi, Bidang Humas Polda Jatim Terima 3 Penghargaan dari Divisi Humas Polri
Dalam sesi tanya jawab, sejumlah jurnalis menanyakan apakah kasus pemerasan yang dimaksud bersifat terorganisir atau insidental, serta sejauh mana keterlibatan kelompok tertentu dalam tindak kekerasan. Pihak Polda Jatim menyatakan masih mendalami afiliasi antar pelaku dan akan terus mengembangkan penyelidikan lebih lanjut.
Operasi Pekat II Semeru merupakan bagian dari agenda nasional yang sejalan dengan instruksi Presiden Republik Indonesia dalam menjaga stabilitas sosial dan keamanan menjelang pelaksanaan program strategis nasional serta agenda politik daerah. (Hd)
Editor : Redaksi