Diduga "Conspiracy" Penggelembungan Data PIP, Kepala Sekolah Yayasan Nurut Taufiq Dan Dinas Pendidikan di Kab. Pamekasan

avatar bnewsnasional.org

Pamekasan l bnewsnasional.org -  Masyarakat Anti Korupsi Jawa Timur (MAKO JATIM) akan segera mengadukan dugaan tindak pidana korupsi & pungutan liar PIP serta dugaan penggelembungan Data Jumlah murid di SMP Nurut Taufiq yang berada di Dsn. Pandan Desa Panglegur Kec. TLanakan Kab. Pamekasan.

Hal tersebut diketahui berdasarkan investigasi di lapangan bahwa ditemukan ada sejumlah siswa yang semula mendapatkan Bantua Program Indonesia Pintar (PIP) sebesar Rp. 750.000 dipotong sebesar Rp. 100.000 dan ada yang dipotong sebesar Rp. 150.000.

Baca Juga: Gudang di Pamekasan Diduga Jadi Pabrik Rokok Ilegal, Kepala Sekolah Terlibat

Misyadi sapaan akrabnya juga menambahkan "pungtan liar yang diduga dilakukan oknum kepala sekolah SMP Nurut Taufiq tersebut diduga dibuat biaya tambahan rekreasi dan ada juga yang dipotong untuk biaya bantuan lainnya bagi siswa/siswi yang tidak menerimanya bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) tersebut,".Ungkapnya

Misyadi Diyanto Ketua Masyarakat Anti Korupsi Jawa Timur (MAKO JATIM) mengunkapkan kepada Wartawan media dan membenarkan, kalau pihaknya akan segera mengadukan ke Kejaksaan Negeri Pamekasan perihal adanya dugaan tindak pidana korupsi dan dugaan Pungutan Liar (PUNGLI) serta Penggelembungan Data Jumlah Murid yang masif pada SMP Nurut Taufiq tersebut.

Dan kami berjanji akan mengawal kasus tersebut secara intensif, karena penggelembungan data jumlah murid itu terkesan dilakukan mulai dari TA 2019 s/d 2023, dan penyimpangan itu terkesan dilakukan secara masif, ujar Misyadi tokoh pemuda masyarakat Dsn Pandan Desa Panglegur, Jumat (14/06/2024).

Oleh karena itu pihaknya berharap agar pihak Kejari Pamekasan menindaklanjuti kasus yang diadukannya dengan serius dan dikembangkan ke seluruh wilayah SMP se Kabupaten Pamekasan.

Baca Juga: Dugaan Penyalahgunaan Lahan Yayasan di Rungkut, Warga Minta Penertiban

Supaya Program Indonesia Pintar (PIP) tersebut bermanfaat dalam jangka panjang, dan apa yang pemerintah dapat terwujud dengan baik hingga tercipta pembangunan yang adil dan merata.

Atas temuan penyelewengan tersebut Tim dari Mako Jatim dan Wartawan berkordinasi kepada Kepala Sekolah Nurut Taufiq, namun se akan-akan Pihak Kepala Sekolah engan memberi jawaban saat menanyakan bayaknya Siswa dari kelas 7 sampai kelas 9.

Demi berimbangnya berita tim Mako dan Wartawan mencoba menanyakan kepada siswa yang ada diluar sekolah dan siswa tersebut menjawab "saya kelas 8 dan abis ini naik kelas 9, di dalam kelas 8 jumlah murid sebayak 8 orang,"Jelasnya.

Baca Juga: Polisi Datang Nenek Penjual Rempah yang Ditipu Pembeli Pakai Uang Mainan di Pamekasan Senyum Riang

Atas kejadian ini diduga Dinas Pendidikan Kab. Pamekasan tutup mata dan tutup telinga, diduga ada kongkalikong Kepala Sekolah dengan Dinas Pendidikan Kab. Pamekasan.

Red

Editor : Redaksi

Berita Terbaru