Tulungagung l bnewsnasional.org – Suasana internal grup media sosial yang menaungi jurnalis di Tulungagung dan sekitarnya mendadak memanas. Grup yang selama ini menjadi sarana koordinasi informasi antara awak media dengan Kepolisian Resor (Polres) Tulungagung tiba-tiba ditutup untuk percakapan oleh Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Tulungagung, Ipda Nanang. Keputusan mendadak ini memicu sorotan, lantaran dinilai tidak tegas dan memunculkan tanda tanya di kalangan jurnalis
Berdasarkan informasi yang beredar di kalangan awak media, kronologi bermula ketika salah satu anggota grup membagikan berita yang bukan berasal dari wilayah Tulungagung. Padahal, hal serupa sebelumnya juga pernah dilakukan oleh anggota lain tanpa menimbulkan persoalan. Namun, kali ini, unggahan tersebut memicu reaksi dari salah satu anggota grup dengan nomor 081234484*** yang menulis komentar bernada sindiran.
Baca Juga: Kegitan Pertemuan Antara 10-Media Di Country Heritaga Hotel Surabaya Jawa Timur
“Pikun,” tulis anggota tersebut, seolah menyindir pengirim berita yang dianggap salah kamar. Komentar bernada sinis itu membuat suasana grup menjadi panas. Tak lama berselang, Ipda Nanang yang menjadi admin sekaligus penanggung jawab grup langsung mematikan fitur chat, membuat semua anggota tidak bisa mengirimkan pesan.
Penutupan mendadak grup ini menimbulkan beragam respons dari awak media. Sebagian pihak menilai, langkah Ipda Nanang kurang tegas karena tidak memberikan klarifikasi maupun peringatan yang jelas sebelum menonaktifkan obrolan. Bahkan, sejumlah jurnalis menilai tindakan itu seolah menghindari diskusi terbuka di antara anggota grup.
“Sebaiknya, jika ada aturan posting berita, disampaikan saja di grup dengan jelas. Jangan tiba-tiba mematikan chat, apalagi tanpa memberikan arahan,” ujar salah satu jurnalis yang enggan disebutkan namanya.
Baca Juga: Grup Fantasi Sedarah Disorot, Waketum AMI Minta Komdigi Bertindak Tegas
Kritik juga muncul karena pesan-pesan sebelumnya di grup tersebut dihapus, sehingga kronologi perdebatan menjadi kabur. Langkah ini dinilai menambah kesan bahwa pengelolaan komunikasi di internal grup media Polres Tulungagung belum berjalan optimal.
Ketika Salah Satu Pimpinan Redaksi Menanyakan ke Ipda Nanang terkait grub WhatsApp yang di pimpin oleh Ipda Nanang tiba tiba di blokir oleh kasi humas Ipda Nanang berarti Ipda Nanang seakan pengecut dan berani memblokir no WhatsApp wartawan apalagi pimpinan Redaksi
Baca Juga: Iwan Sunito Kehilangan Kendali atas Crown Group, Publik Diimbau Waspada
Sejumlah awak media menekankan bahwa seharusnya Kasi Humas bisa bersikap tegas dan adil terhadap seluruh anggota grup. Bila memang ada aturan larangan membagikan berita dari luar wilayah Tulungagung, aturan tersebut harus diterapkan konsisten tanpa pandang bulu.
Hingga berita ini diturunkan, grup media tersebut masih dalam kondisi obrolan terkunci. Para jurnalis berharap pihak Humas Polres Tulungagung dapat memberikan penjelasan resmi dan membuka kembali jalur komunikasi, agar koordinasi informasi antara kepolisian dan media lokal berjalan efektif tanpa menimbulkan kesalahpahaman di kemudian hari. ( Team/Red)
Editor : Redaksi